Sabtu, 08 Oktober 2011

IMAN

MENGELOLA IMAN
Secara itu jugalah Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham. Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: "Olehmu segala bangsa akan diberkati." Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu. (Galatia 3:6-9).

Tiap manusia sudah pasti mempunyai iman untuk menjadi manusia seutuhnya, apalagi khususnya kita sebagai anak-anak Tuhan, anak RAJA pewaris Kerajaan Surga.  Itulah anugerah dan untuk mempertahankannya tentu tidak mudah, perlu perjuangan, pengorbanan, kerjakeras. Kita percaya kepada Tuhan harus, tetapi sebaliknya kita harus bisa dipercaya oleh Tuhan. Untuk dapat dipercaya oleh Tuhan tentu tidak mudah, iman adalah modal untuk pengembangan diri. Tetapi iman tanpa perbuatan dan tanpa kasih tidak ada gunanya. 

Mari kita bersama-sama mengelola iman kita : “sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.” (Efesus 4:13-16). 

Sehingga kita : “Secara itu jugalah Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham. Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: "Olehmu segala bangsa akan diberkati." Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu.” (Galatia 3:6-9). “Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu”.  (Galatia 3:14)
Abraham Dipanggil Allah

Kejadian 12:1-3
Firman Allah tersebut di atas merupakan contoh bagaimana Abraham berkenan kepada Allah. Tetapi bilamana Abraham tidak melakukan perintah Allah, dapatkan Abraham menerima BERKAT yang telah dijanjikan itu? Abraham melakukan perintah Allah hanya berdasarkan IMAN, karena Abraham belum tahu/belum melihat ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. Abraham melakukan dengan segenap hati, tidak ragu-ragu, dengan membawa serta keluarganya. Jalan yang dilaluinyapun masih mencari , menurut petunjuk Allah. Abraham berusia 75 tahun, ia melakukan perintah Allah bukan hanya untuk kepentingannya sendiri dan keluarganya. Akan tetapi lebih dari itu, untuk keturunannya dan seluruh bangsa di dunia.

Kita adalah orang-orang masa kini yang hidup dijaman teknologi serba canggih, yang mana semua serba instant dengan berbagai alat komunikasi, transportasi, barang-barang elektronik yang serba canggih. Namun demikian kita masoih bisa mencontoh iman dari Bapa Abraham. Bapa Abraham telah mengelola imannya dengan baik dan benar dan ia diberkati oleh Tuhan.

Kita adalah milik Kristus, maka kita adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah. (Galatia 3:16). Oleh sebab itu sudahkah kita melakukan sesuatu yang berkenan kepada Allah, supaya berkat-berkat dan janji Allah sampai kepada kita?  Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.  (Galatia 3:14). Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus (Galatia 3:26).

Kita harus senantiasa dipenuhi dengan Roh Kudus, sehingga kita dapat menghasilkan buah Roh (Galatia 5:22-23),  supaya  hidup kita menjadi berkat, bukan hanya dinikmati  pribadi  dan keluarga, tetapi dapat menjadi berkat bagi banyak orang dan keturunan kita di masa mendatang.

Pengertian mengelola iman secara harafiah adalah bahwa kita tidak cukup hanya menrima Firman Tuhan semingggu sekali di gereja,  Kita harus membaca Firman Tuhan setiap hari sebagai bentuk komunikasi antara anak dan Bapak. Karena iman timbul dari mendengar firman Kristus. Sehingga hidup kita selalu sesuai dengan Firman Allah.

Tips untukmengelola iman yang baik dan benar adalah :
Berani melangkah untuk melakukan Firman Allah.
Berani berlaku jujur
Berani mengakui kesalahan, merubahnya dan tidak mengulangi lagi.
Berani hidup hemat
Berani merubah pola hidup untuk sehat
Berani menerima pendapat orang lain
Berani dikoreksi
Berani bertanggungjawab atas semua tindakan yang telah dilakukan
Berani menolong orang lain tanpa pamrih
Berani melayani pekerjaan Tuhan
Berani bersaksi atas kasih karunia Tuhan yang pernah dialami.
Berani mendoakan orang lain dengan tulus.
Kelola iman anda dengan baik, maka berkat jasmani dan rohani akan melimpah, sehingga anda bisa menjadi berkat bagi banyak orang. Mintalah untuk dipenuhi Roh Kudus senantiasa, maka hidup anda akan penuh sukacita, penuh semangat, rajin dan tidak ada kemalasan, mengalami kesembuhan dan dipenuhi hikmat Tuhan.
Ambil keputusan untuk segera melakukannya. Tuhan Yesus Memberkati.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar